Kisah Nabi Muhammad Saw.Memanggil lstrinya dengan Nama Kesayangan
Kisah Nabi Muhammad Saw.
Memanggil lstrinya dengan Nama Kesayangan
Membicarakan Nabi Muhammad Saw. tidak pernah
ada habisnya. Beliau memiliki sifat yang unik, sehingga
manusia bisa menikmati suatu keindahan dalam
dirinya. Salah satu keindahan yang ada dalam diri Nabi
Muhammad Saw. adalah menjaga hubungan harmonis
kepada pasangan. Nabi Muhammad Saw. sebagai seorang
suami sekaligus kepala rumah tangga, selalu membuat
pasangannya merasa disanjung. Romantisme beliau
sangat terlihat dalam keseharian dengan memberikan
nama kesayangan kepada istrinya.
D emikian pula i a memerintahkan umatnya, khususnya
para suami, agar senantiasa menyayangi dan berlaku
baik kepada keluarga, khususnya kepada istrinya.
Nabi Saw. bersabda:
"Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang
terbaik terhadap keluarga/istrinya. Dan, saya
adalah orang yang paling baik terhadap istri/
keluargaku." (HR Tir midzi).
Nabi Muhammad Saw. selalu memanggil istrinya
dengan panggilan yang menyenangkan dan membuat
hatinya merasa berbunga-bunga. Dalam suatu riwayat,
Nabi Muhammad Saw. memberikan nama kesayangan
kepada Aisyah Ra. dengan panggilan Khumaira.
Panggilan itu diberikan karena warna kulit Aisyah Ra.
yang putih kemerah-merahan.
Aisyah Ra. berkata, "Rasulullah memanggilku,
sedangkan ketika itu orang-orang Habsyah sedang
bermain tombak di masjid pada Hari 'Id. Beliau berkata
kepadaku, 'Wahai Khumaira, apakah kamu ingin
menyaksikan mereka?' Aku jawab, 'Ya." (HR. Nasa'i).
Panggilan kesayangan mempunyai daya yang kuat
untuk melunakkan hati perempuan. Apabila perempuan
marah, panasnya amarah bisa disejukkan dengan
panggilan kesayangan. Sebab, hal ini memberikan rasa
nyaman dan aman, sehingga pasangan akan merasakan kebahagiaan.
Teladan yang diberikan Nabi Muhammad Saw.
ini merupakan kunci kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga.
D alam menjaga romantisme itu, Nabi Muhammad
Saw. juga memberikan nama kesayangan lainnya.
Tindakan ini untuk menghindari rasa bosan pada istrinya.
Selain Khumaira, Aisyah Ra. juga pernah dijuluki
"Muwaffaqah". Nama ini mencerminkan Aisyah Ra.
yang cerdik dan selalu ingin tahu.
Gelar Muwaffaqah diberikan karena sifat Aisyah
Ra. yang rajin bertanya. Sifat ini adalah sifat yang baik
dan terpuji. Oleh karena itu, kita tidak boleh melabeli
orang yang rajin bertanya sebagai orang tidak mengerti.
Orang yang raj in bertanya bukanlah seorang yang bodoh.
Orang bertanya tentu ada tujuannya. Kadang kala,
pertanyaan mereka itu dilontarkan untuk memandaikan
orang lain. Jika mereka bertanya, maka secara tidak
langsung ia membuka ruang bagi orang lain untuk turut
mengetahuinya pula. Sifat ini tentu lebih baik daripada
orang yang tidak tahu dan malas untuk bertanya.
Begitulah dua gelar yang diberikan kepada Aisyah Ra.
Panggilan manja, gelar, dan panggilan nama itu bisa
menggambarkan kepribadian seseorang. Jadi, panggillah
orang yang kita sayangi dengan gelar yang baik, karena
hal itu bisa menjadi satu doa.
Nabi Muhammad Saw. telah banyak memb eri
contoh dan teladan yang dapat kita praktikkan dalam
kehidupan berumah tangga. Dan, tentunya masih banyak
contoh romantis lainnya. Kepada suami-suami yang
baik, mulailah untuk kita bersikap lembut dan berupaya
membuat sang istri selalu mengembangkan senyumnya.
Semoga, rumah tangga kita menjadi rumah tangga yang
penuh romantisme, sesuai tuntunan Nabi Muhammad
Saw., dan juga menjadi rumah tangga yang sakinah
mawaddah wa rah mah.
Komentar