BERKAH MENJADI SANTRI

 

BERKAH MENJADI SANTRI

‘’ Suatu hari ada seorang anak gadis yang sekolah di Mts swasta didaerahnya, sebut saja caca namanya. Dia adalah siswa yang lumayan paling pinter, dan berasal dari keluarga yang serba berkecukupan disekitarnya. Dan semua itu berubah ketika caca berada disebuah pesantren yang diti2pkan oleh kedua orang tuanya.

                ‘’Ma... ! caca gk mw disini, caca pengen pulang !’’, teriaknya sambil merengek seperti anak kecil kehilangan permennya.

                ‘’ caca... ! mama tu pengen kamu jadi anak yang bener gk urakan kaya gini’’, seraya mama berkata yang tak mw kalah.

                Dan disinilah kehidupan baru caca dimulai didalam pesantren yang penuh dengan aturan, yang salah satunya gk boleh keluar malam, gk boleh pacaran, gk boleh maen hp dan sebagainya. caca merasa hidupnya didalam penjara, melihat pengurus nya yang santun dan tegas dalam peraturan.

                Setiap hari caca dihukum oleh pengurus, karna selalu telat datang untuk mengaji, telat berangkat sekolah, terlambat ro’an ( kerja bakti ), tpi klo urusan makan dia tak pernah telat. 2 minggu sudah dan caca mulai tak betah dengan suasana dipesantren pda waktu itu, karna sifat nya yg usil dan tak mw antri dlm mengambil makanan ataupun saat ketoilet walhasil tak ada satu anak pun yang mw berteman dengannya, tpi caca punya satu seorang sahabat yg bernama yasmin.

                Suatu hari caca merencanakan bertemu dengan gebetannya ‘’riyan’’ namanya.

 ‘’ lebih baik kamu jangan lakukan rencanamu itu ca, kamu tau disini itu banyak mata2 pesantren’’ saran yasmin.

                ‘’ klo aku tdak menemuinya, aku tdk pernah tau seperti apa dia, alah.... bilang saja klo kamu mw melarangku pergi?... sergah caca.

                ‘’ terserah kamu ca, aku tdak mw terlibat dalam masalah ini, aku takut nnti kena hukum & dihakimi. Yang penting aku sudah mengingatkan kamu’’ seraya yasmin berkata sambil beranjak meninggalkan caca.

                ‘’ oke, aku akan pergi sendiri, dan akan kubuktikan klo itu akan baik2 saja’’ teriak caca sambil berteriak.

                Dan akhirnya pda saat itu caca telah memutuskan benar2 mengambil tindakannya. Caca diam2 membuka pintu kamarnya, sejauh ini situasinya aman. Dan dia pun terus berjalan pelan2 seperti pencuri yang sedang menjalankan aksinya, sampai akhir tujuan dengan selamat.

                ‘’ eh... lo lama nunggu ya.... ? sorry , maaf aku terlambat’’ seraya caca sambil setengah berbisik.

                ‘’oke oke tdak masalah tunggu kamu disini sampai pagi aku mau, selama kamu mw nemuin aku’’ jawab riyan dengan gaya lebay nya.

                ‘’ dasar.... ‘’ seraya caca berkata sambil tersipu.

                Tiba-tiba ekspresi riyan berubah seketika menjadi ketakutan.

                ‘’ eh.... kenapa kamu... ?  koq kaya ketakutan gitu ? aku juga sering liat setan, dan aku juga gk pengecut kaya kamu, dimna kamu setan... ? dengan beraninya caca berkata.

                ‘’ hmm.... itu ( sambil menunjuk isyarat mata )’’ jawab riyan dengan ekspresi yang sama ( ketakutan ).

                Perlahan caca membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang ada dibalik tubuhnya. Tiba-tiba mata caca terbelalak, dan jantungnya yang berdebar debar seolah olah berhenti seketika setelah tau siapa yg ada dibaliknya adalah 2 pengurus dari pesantren yang berdiri dengan wajah memerah.

                ‘’ caca.... ! pergi kekantor sekarang ! ‘’ teriak pengurus bersamaan.

                Dan caca pun bergegas kekantor dengan perasaan yang yang diselimuti rasa ketakutan, mengingat kejadian hal yang sudah ia lakukan. Sesampainnya caca dikantor ia pun menangis sejadi jadinya melihat administrator  yang memerah dan sebuah tongkat besar yang mendarat mulus ditangannya ( caca ).

                ‘’ caca sampai kapan kamu terus melanggar peraturan pesantren ini... ?” buuukkk... !!!

                ‘’Auhw... ‘’ caca menjerit kesakitan.

                ‘’ apakah kami memberi anda banyak masalah ?’’, buukkk !!!

                ‘’ aauuhhww.... ‘’, pukulan lain mulus mendarat kembali ditangannya, dan caca pun menyerah pasrah dengan apa yang sudah ia perbuat.

                ‘’ jika kamu masih tidak maw mematuhi peraturan dipesantren ini, kami akan menyerahkan mu ke abah yai agar ditangani langsung olehnya’’. Jelasnya salah satu pengurus.

                ‘’ ja... jangan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi’’. Jawab caca yg mulai bicara.

                ‘’ Ya sudah, tpi kamu tetap harus menerima pentakel ( hukuman ) yang sudah ada dan kami susun doanya, istighfar 10.000 x, sholat tahajud selama 15 hari, dan puasa senin – kamis selama satu bulan’’ terang pengurus.

                ‘’ iyaaa ammpun, mati aku, bisa gila !!, jawab nya sambil lemah & menggerutu dalam benaknya.

                 Akhirnya caca pun kembali keruangan ( kamar ) dengan terburu-buru, dan air matapun kembali menetes dan caca pun segera jatuh didepan yasmin.

                ‘’ aku minta maaf yas, aku egois, harusnya aku mendengar saranmu ‘’. Seraya caca sambil menanngis.

                ‘’ itu semua tidak perlu disesali melainkan harus diperbaiki, inilah akibatnya klo kita melanggar peraturan di pesantren ini’’ yasmin berkata sambil meraih tangan caca yang sedikit luka akibat hukuman tadi.

                ‘’ terima kasih sahabatku yang tetap setia dengan apapun kondisiku saat ini ’’ seraya sambil merintih menahan sakit dipunggung.

                ‘’ ca, kami dipesantren ini mencari ilmu bukan untuk bersenang-senang. Aturan apapun yang ada disini hanya semata untuk kebaikan kita, jadi patuhilah semua aturan. Orang tua kita ingin anak nya berubah menjadi yang lebih baik, apakah kamu tidak ingin membuat mereka bahagia ? ‘’ kata yasmin sambil menasehati.

                Sesaat keheningan pun terjadi, kata-kata yasmin bagaikan peluru yang ditembakkan dikepalanya dan bersarang diotak lalu dicernanya dengan baik akhirnya mendarat dengan lancar melalui hati yang terdalam. Berbagai pikiran mulai muncul diotaknya, termasuk untuk niat berubah, tapi apa yang bisa ia perbuat ? terangnya dalam pikiran.

                Singkat cerita setelah kejadian tersebut akhirnya caca berubah menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi santri yang taat peraturan, dan yasmin terus membantu agar sabar & tabah dalam menuntut ilmu.

                Bersyukur kepada Allah karna telah menurunkan bimbingannya kepada kita ni’mat yg tak terduga dalam bertholabul ‘ilmi sebagai seorang santri menuju harapan yang cerah. Amiin amiin ya robbal ‘alamin.

 

               

 

 

Komentar

Postingan Populer